Senin, 30 Januari 2012

Foto ke Yogyakarta [17-20 Januari 2012]

Ini foto-foto narsisme kita-kita semua :)


Igam dan Anis kelaparan di kereta



Kamar cowok masih rapi


Kamar cewek masih rapi


Sebelum makan, masak dulu yuk.




Tugu jogja, aku kesengsem banget nih.




Ini berfoto ria di angkringan kopi joss, di dekat stasiun tugu. Ramai banget anak-anak muda Yogyakarta yang ingin menikmati malam.


Pengamen jalanan yang sepertinya selalu ada di setiap angkringan. Ada dimana-mana, dan apesnya kita selalu gak punya uang kecil. 


Ini minuman yang kita pesan.
Aku, Bayu, dan Anis memesan kopi joss
Octa memesan es kopi joss
Igam memesan tape susu(lupa namanya)


Ini pesananku, nasi kucing dan kopi joss.
Nasi kucingnya persis kucing beneran, nasi dan pindang doank.
pedas pula.



Ini pesanan Octa. Pisang bakar cokelat keju.
Cuma 1 pisang, harganya 5000.


Ini pesanan dari Bayu, roti bakar cokelat.
Hmmm, tampilannya menggiurkan.



Berfoto di tulisan jalan malioboro, sebenarnya ada yang dengan orang-orangnya. Tapi terlalu banyak.


Tampilan kamar cowok setelah beberapa hari kemudian.


Menjijikkan.
Tampilan kamar cewek setelah beberapa hari kemudian.
Super berantakan.


Hari kedua sebelum mengawali jalan-jalan.
Foto-foto dulu setelah mandi.
Dengan kamera di timer biar kena foto semua.


Di jalanan dekat benteng Vredebug


Di depan pintu masuk benteng Vredebug




Wajah orang kecapekan jalan atau karena gak pernah jalan??


Kaki-kaki para pejalan backpacker. Hanya aku yang pake sandal.
Hahaha. Ribet kalo bawa sandal plus sepatu.


Kecapekan di keraton Yogyakarta




Es jejamuan. Ada es gulas, es beras kencur, dan es kunyit asam.
Harganya terjangkau hanya 2000
Kita menghabiskan 2 gelas (after and before dr keraton)
Hari yang panas.


Di halte trans jogja. Menunggu trans jogja yang mau membawa kita menuju alun-alun kidul.


Nasi goreng racun.
Harga mahal. Rasa TIDAK enak.
Tampilan sih menggiurkan tapi setelah dimakan, pedasnya masya allah. Ada gumpalan-gumpalan nasi yang sudah kering pula.
apes


Main sepeda kelap-kelip di Alun-alun kidul


Trio micin kecapekan setelah berjalan sekitar 1 Jam jalan kaki.


Menakutkan, aku teriak-teriak terus. Takut jatuh, karena yang menaiki orangnya kelebihan berat badan semua.






Anis, Igam, dan Bayu mencoba bermain ATV.
Tapi Bayu gak ada fotonya.
Rp 10.000








Tampilan trio micin di perjalan pulang menuju Jember tercinta


Tampilan kucel, di stasiun Jember.

Sebelum pulang kerumah masing-masing.
Dengan tas yang rempong banget.



Sabtu, 28 Januari 2012

5 Micin Liburan Hemat ke Yogyakarta

Kita merencanakan liburan yang hemat, dengan membawa bekal makanan dari rumah. Karena membeli makanan disana terbilang mahal oleh kantong mahasiswa yang berlibur dengan uang yang menipis. Kita membawa makan yang awet untuk sekitar 3 hari. Contohnya serundeng, kering tempe, telur asin, dll. Rencananya hanya 3 orang cewek yang berangkat selayaknya Bali dahulu, namun kita ketambahan 2 cowok yang turut serta pada liburan kali ini.


****
Hari ke 1
Tanggal 17 Januari 2012 dengan 3 orang cewek dan 2 orang cowok.Mereka adalah Igam sahabat kecil sekaligus teman SMA, Octa teman bisnis aku dan juga teman SMA, dan juga Anis dan Bayu. Mereka semua merupakan teman SMA dahulu di SMA 3 Jember. Kita mengawali perjalanan ke Yogyakarta dengan menggunakan kereta api logawa, kereta api kelas ekonomi yang harganya murah meriah.Selama di perjalanan kita bersenda gurau tidak mengenal tempat. Maklum anak remaja yang mau menuju kota orang.
    Sesampainya di stasiun Lempuyangan, kita disambut oleh hujan deras di Yogyakarta. Secepatnya kita mencari taksi yang akan membawa kita menuju ke tempat penginapan. Yaitu di sekitaran jalan Malioboro, tepatnya di gang kecil antara Hotel Mutiara dan Mall malioboro. Penginapan yang harganya cukup murah, Rp 75.000 per malamnya. Cukup murah bagi kita yang memang berencana untuk liburan hemat ala ransel meskipun Anis membawa ts koper.
Setelah sampai di penginapan kita hanya bisa menikmati hujan di kota orang terlebih dahulu. Tepat pukul 19.30, hujan pun berhenti dan kita keluar dari penginapan untuk menikmati jalan Maliboro di waktu malam. Kita berjalan kaki dari penginapan menuju tugu yang merupakan icon kota Yogyakarta. Yang merupakan garis lurus antara pantai Parangtritis, Keraton Yogyakarta, jalan Malioboro, tugu, dan gunung Merapi. Perjalanan kita lumayan jauh, setelah sampai dan menikmati berfoto-foto ria. Kita lalu kembali ke penginapan. Namun di tengah perjalanan kita mampir dulu menikmati kopi joss yang terkenal di Yogyakarta. Kopi yang menyuguhkannya dengan memberikan arang ke dalam gelasnya. Lalu berfoto-foto lagi di tulisan jalan Malioboro. Dasar anak narsis, dimana-mana bawaannya pengen foto melulu.
    Sesampai di penginapan, sudah menunjukkan pukul 22.30. Kita beres beres menyeka keringat yang berjatuhan, lalu beranjak ke tempat tidur. Kamar yang cowok hanya untuk 2 orang, sedangkan kamar yang cewek dipakai untuk 3 orang. Desak desakan karena orangnya besar-besar. Kita tidak berniat menggunakan ekstra bed agar uang penginapannya tidak nambah. Hemat banget.



****

Hari ke 2
  Kita berencana melanjutkan rekreasi menuju ke Keraton Yogyakarta. Kita berjalan kaki dari penginapan menuju ke Keraton. Sampai di perjalanan kita melihat benteng Vredebug, lalu kita mampir kedalamnya untuk melihat-lihat. Ada teman aku yang bernama Bayu bercanda, kenapa dinamakan dengan benteng Vredebug?. Karena dulu namanya Vre lalu dia jatuh dan bunyi debug. Ckckck, disambung-sambungkan sama dia.
    Setelah selesai menikmati keindahan benteng dan telah puas berfoto-foto. Kita melanjutkan perjalanan menuju Keraton Yogyakarta. Seharusnya kita menyewa guide agar tahu cerita sejarah dari Keraton tersebut. Namun karena tidak mempunyai uang untuk memberi tips guide, kita tidak menyewa guide. Dan aku mencoba mengingat-ingat cerita guide minggu lalu ketika aku ke Keraton bersama keluarga. Setelah puas berjalan-jalan menikmati wisata sejarah. Kita melanjutkan perjalanan kaki menuju ke Shopping center, tempat membeli buku dengan harga miring dan bisa di tawar lagi.
  Setelah selesai, kita berbelanja di pasar Beringharjo yang cukup terkenal di Yogyakarta. Pasar dengan lantai 3 yang luas banget. Kita berbelanja bermacam-macam barang. Hasrat wanita pun timbul untuk memborong semua barang yang ada. Para cowok berpencar untuk membeli oleh-oleh sendiri. Menurut mereka kalau berbelanja dengan cewek itu ribet. Para cewek setelah selesai berbelanja, kita berniat untuk kembali ke penginapan. Namun ternyata hujan deras banget beserta genangan air yang mulai meninggi dan nampaknya bakal awet. Karena mata ngantuk dan badan mulai pegal-pegal. Kita nekat untuk menerobos hujan. Karena Octa dan Anis menggunakan sepatu dan pada waktu itu banjir. Maka mereka cekeran menuju ke penginapan. Sepanjang jalan banyak orang yang melirik atau bahkan melihat mereka. Yang dengan belanjaan banyak namun tidak menggunakan alas kaki.
  Sesampainya di penginapan kita beristirahat sejenak. Karena kita berencana malam harinya akan ke alun-alun kidul yang terdapat 2 beringin yang mitosnya, apabila dengan mata tertutup bisa melewati kedua beringin tersebut maka doanya akan terkabul.
  Ke alun-alun kidul kita menggunakan trans Jogja, namun tidak tepat di depan alun-alun kidul dan kita harus berjalan kaki dahulu untuk mencapai alun-alun kidul. Karena kita belum makan malam, kita mencari makan terlebih dahulu. Lalu kita membeli makan nasi goreng yang terdapat di lesehan sekitar alun-alun. Dan ternyata nasi gorengnya tidak enak banget, nasinya keras dan pedasnya minta ampun sampai perut panas. Anis makan sampai berlinang air mata. Kita berlima menyisakan makanan tersebut. Tidak kuat menghadapi makanan racun itu. Harganya mahal tapi rasanya kayak racun.
   Anis, Octa, Igam, dan Bayu mencoba melawan mitos 2 beringin tersebut. Namun aku tidak bergairah untuk mencobanya, aku ngantuk berat dan hanya duduk-duduk dipinggir jalan sendirian sambil menunggu mereka selesai mencoba permainan itu.
Setelah selesai kita pun main sepeda yang bentuknya seperti becak yang bisa digunakan untuk 5 sampai 6 orang sekaligus dengan 4 orang yang mengayuhnya. Sepeda tersebut berwarna kelap-kelip yang menarik sekali di malam hari. Bermacam-macam bentuknya dan ada pula sepeda tandem.
Hari sudah menunjukkan pukul 22.30, kita pun bergegas pulang ke penginapan karena sudah hampir larut malam. Kita berjalan kaki menyusuri jalannan yang telah diberitahu oleh orang. Jalannya jauh banget, kaki rasanya mau putus. Setelah 1 jam berjalan akhirnya kita sampai di penginapan dengan bercucuran keringat. Kaki rasanya bautnya udah hilang, sakit banget. Padahal rencananya keesokan harinya akan ke candi Prambanan dengan teman SMA juga yang kuliah di UGM, bernama Siska.

****

Hari ketiga, dengan mata yang masih mengantuk dan kaki yang tidak mau diajak kompromi namun harus tetap berjalan. Siska sampai di penginapan sekitar pukul 07.30 dan kami masih siap-siap. Kita menuju ke candi Prambanan pukul 08.30 setelah makan terlebih dahulu di depan pelataran Mall Malioboro. Setelah perjalanan selama 1 jam dengan menggunakan trans jogja, kita sampai di halte terdekat. Kita berjalan dengan bule yang akan menuju kesana pula. Melihat keindahan dan kemegahan candi yang super tinggi. Kita masih bertanya-tanya padahal batu-batu itu hanya ditumpuk tanpa menggunakan semen. Namun kenapa kokoh dan kuat sampai sekarang. Banyak sih yang roboh dikarenakan gempa di Yogyakarta beberapa tahun silam. Namun kemegahannya tidak luntur. Setelah puas di kawasan candi, kita bermain di kawasan permainan anak-anak. Meskipun umur sudah tua, tapi gairah untuk bermain ayunan tidak bisa dihindarkan. Bayu, Igam, dan Anis mencoba bermain ATV. Aku dan Octa penasaran dengan sepeda tandem, allu kami pun mencobanya. Aku teriak-teriak menaiki sepeda tandem tersebut, menakutkan, kayak mau jatuh. Karena aku di belakang, dan yang mengendalikan semuanya orang yang ada di depan.
Setelah puas, kita pun pulang ke penginapan. Namun kita berhenti untuk mengisi perut terlebih dahulu. Tepat di depan pagar candi Prambanan terdapat warung yang makanannya murah dan lumayan enak. Tidak mengecewakan, tidak seperti makanan racun semalem. Kita naik trans jogja lagi untuk pulang ke penginapan dan Siska langsung menuju ke kost untuk besiap-siap karena akan ada kuliah.
Bayu, Anis, dan Igam turun di penginapan. Namun aku dan Octa langsung meluncur ke pasar Beringharjo lagi untuk berbelanja lagi. Aku membeli bolero batik yang lucu dan membeli miniatur tugu. Semenjak dari Yogyakarta aku kesengsem dengan pesona tugu Jogja tersebut. Beli kaos pun aku mencari yag ada gambar tugunya. Octa membeli oleh-oleh untuk keluarganya. Setelah selesai, kita kembali di penginapan.
Aku dan Octa tepar sampai malam hari. Padahal Anis merengek-rengek minta anterin beli tas di sekitaran Malioboro. Namun apadaya, tubuh rasanya tidak mau digerakkan. Alhasil Igam berbaik hati mengantarkannya membeli tas dan Jco. Anis, Bayu, dan Igam bercengkerama sampai larut malam sekitar pukul 23.30. Sedangkan aku dan Octa tertidur pulas. Tepat pukul 00.00, mereka membangunkanku untuk menawari mau beli makanan. Dan kita pun makan larut malam dengan gudeg.
Padahal keesokan harinya kita harus pulang ke Jember, dan keretanya berangkat pukul 07.30. Dan sampai larut malam belum tidur juga. Namun alhamdullillah kita semua bisa bangun tepat waktu, dan menuju stasiun tepat waktu pula. Karena di dalam kereta banyak sekali pengamen dan kita semua tidak mempunyai uang recehan, jadi apabila ada pengamen kita berhitung 1 2 3 dan pura-pura tertidur sampai pengamennya lewat. Begitu seterusnya sampai stasiun Wonokromo. Di stasiun Wonokromo aku, Octa, dan Igam turun untuk membeli makan dan menukarkan dengan uang recehan. Sedangkan kereta apinya ganti kepala di stasiun Gubeng. Di dalam kereta kita bergurau-gurau dan bernyanyi-nyayi sambil mendengarkan speaker yang di bawa Bayu. Tidak menghiraukan orang lain di sekitar kita. Gurauan yang dibawa dari Yogyakarta adalah cerita tentang orang-orang di dalam penginapan tersebut. Sesampai di Jember, kita di jemput oleh keluarga masing-masing.
  Tidur dirumah dan terbangun tanpa mereka yang selalu ramai sepanjang 3 hari terakhir, rasanya kesepian banget. Semoga lain waktu kita bisa liburan bareng lagi ya.



Biaya ::
Kereta Api Logawa (berangkat) : Rp 36.000
Kereta Api Sritanjung (pulang) : Rp 30.000
Taksi dari stasiun ke penginapan : Rp 25.000
Taksi dari penginapan ke stasiun : Rp 25.000
Trans Jogja : Rp 3000
HTM Keraton Yogyakarta : Rp 3000
HTM candi Prambanan : Rp 30.000
HTM benteng Vredebug : Rp 3000
Sewa tutup mata di Alkid : Rp 4000

Rabu, 25 Januari 2012

Siapa dia ??

Siapa dia ??
Siapa dia ??
Gadis kecil yang memiliki 2 gigi depan layaknya kelinci yang membuat wajahnya terlihat lucu dan menggemaskan. Dia masih berumur 2 tahun. Namun dia anak yang lincah dan pandai bergaul mengalahkan anak-anak yang telah memasuki taman kanak-kanak. Dia bernama Faizah dan panggilan akrabnya adalah ijah.
Aku mengenalnya pada saat liburan sekolah saat aku bertandang di rumah saudara, aku menginap dirumah om di daerah Bekasi. Gadis kecil itu tetangga sebelah rumah om. Pada pertama kali melihatnya, dia tampak malu-malu. Namun setelah mengenalnya dan butuh waktu beberapa jam. Dia telah lengket dengan aku dan keluargaku.
     Seminggu pun telah berlalu dan aku harus kembali ke kota asal yaitu Jember Tercinta. Mulai mendaratkan kaki ke Jember dan setelah 6 bulan telah berlalu. Aku masih menginginkan bertemu dengan ijah. Anak kecil hasil adopsi yang lucunya minta ampun.

I love u ijaah, semoga kita ketemu lagi. :*

Linggar (saudaraku) dan Ijah keliatan gigi kelincinya :*

Imyyyyuuut
Aku pengen ke BEKASI lagi, pengen ketemu IJAH.


Senin, 02 Januari 2012

G.A.L.A.U

Minggu pagi, mata masih kelilipan kembang api tahun baru.
Si mas sepupu, mas Nurul SMS aku secara tiba - tiba.

Mas Nurul :: "Aku minggu ini mau ke Jogja, kamu gak ikut?"
Aku :: "Kamu dulu tk ajak gak mau, sekarang malah ngajak mas. Aku pertengahan januari kesana ma temen -temenku. Kamu hari apa kesananya??"
Mas Nurul :: "Aku di ajak bude, nyambangi mbak lia. Jumat berangkat"

Setelah berkoordinasi ma ortu dan melihat jadwal UAS yang cuma sampai hari kamis, aku mengiyakan ajakannya.

Aku :: "Ayo est mas, aku ikut. Urusan belakang kalo pertengahan Januari budal maneh"
Mas Nurul :: "Age est kamu beli tiket kereta dari Jember. kemaren bude cuma beli 3. Ntar pulangnya di pesenkan mbak lia"

Akupun mengajak ibu langsung membeli tiket di Stasiun Jember.

Aku :: "Mbak, tiket ke Stasiun Lempuyangan tanggal 6 Januari. Minta gerbong no 1. Tempat duduknya di deketnya no 18 a b c"
Mbak penjaga :: "Gak ada mbak, adanya cuma 22 e"
Aku :: "Iya deh, gapapa. Berapa mbak?"
Mbak penjaga :: "Rp 36.000"
Aku :: "(hanya dalam hati) ... kok murah?Padahal di papan pengumuman per 1 Januari harga tiketnya naek dan dari Jember ke Stasiun Lempuyangan harganya Rp 40.500. *Alhamdullillah, aku emang lagi kere*


Setelah dipikir - pikir kok ada yang mengganjal.
Dan ternyata ada UTS Mata Kuliah Teknik Laboratorium yang belum dilaksanakan karena belum menemukan hari yang pas.
OMG, gimana kalo sama Pak dosen diminta hari waktu keberangkatanku ke Jogja??
Aku udah pesen tiket Pulang - Pergi nih. :(
Ya allah, semoga ada keajaiban.
UTS nya gak kebentur ma keberangkatanku ke Jogja yang pertama kali ini. Amiiiinnn.


----- BIMBANG, berdoa semoga sesuai rencana -----

milkysmile

Minggu, 01 Januari 2012

Happy New Year 2012

Hari Sabtu jam 8 malem, si doi kerumah buat jemput aku buat malem tahun baruan.
Berhubung aku ngantuk, jadi aku suruh dia kembali lagi jam 10 malem.

Alhasil, kita baru berangkat ke Alun - Alun Jember sekitar jam 11 malem lebih.
Jalanan kota sudah banyak yang ditutup. Muter-muter kota jadinya buat sampai ke Alun Alun.
Belum sampai Alun - Alun. 
Eh, kembang apinya keburu meluncur ke awan gelap yang di sedang selimuti gerimis.
HAPPY NEW YEAR.
Jadi aku cuma liat dari kejauhan pesta kembang apinya.
#Untuk pertama kalinya setelah 18 tahun. Baru kali ini aku liat pesta kembang api di Alun - Alun. :)
Biasanya cuma tidur dirumah, atau liat di TV.

Setelah habis, aku jalan - jalan.
Dia pengen kebab, tapi kebabnya gak ada.
Jadinya beli amsle deh.

Kronologi di warung depan RRI Jember.

A :: Aku
B :: Si Doi

Kita memasuki warung yang terdapat di pinggir jalan.
A :: "Kamu pesen apa loh?"
B :: "Age kamu duduk dulu sana"
Akupun duduk, dan si doi memesan sesuka hati tanpa tanya aku mau apa.
A :: "Mesen apa?"
B :: "Amsle kan?"
A :: "Oke"
Pemilik warung :: "Rondenya 2?"
B :: "Iya"
A :: "Beli apa aja kok banyak?"
B :: "Sama ronde juga"
Setelah pemilik warung menyajikan 2 Ronde dan 2 Amsle.
Pemilik warung :: "Susu segarnya juga 2?"
B :: "Iya mas"
A :: "Busssyyyet, banyak bener kamu mesennya. Gak kira habis aku sebanyak ini"
B :: "Sekali - sekali, kapan lagi keluar sama kamu sampai jam segini, biasanya jam 9 udah pulang"
A :: "Aku gak habis ini, susu segarnya dibungkus aja"

--------- Mubazir, eman banget :(

Sampai rumah jam setengah 2, adekku belum pulang.
Sedangkan Ibu udah gridu.
Adek di telpon gak bisa, padahal tahun baru udah kelewat.
Adekku juga ke Alun - Alun Jember sama temennya, dia jalan kaki.
Aku sama si Doi, berangkat lagi ke Alun - Alun buat nyari adekku.
Mungkin gak kuat jalan atau apa.
Tapi sampai aku pulang lagi, dia belum sampai rumah.
Dia pulang jam 3, temennya ada yang muntah - muntah karena kebanyakan makan.
Dan masih nunggu lin. Ckckck.

WISH ::::::::::
  1. Semoga ibadahku tambah rajin
  2. IP pertama gak mengecewakan, buat modal semester berikutnya.
  3. Tambah rajin belajar. *amin*
  4. Menjadi sosok yang lebih baik lagi. Ramah dan Supel ke semua orang.
  5. Odua Shop semakin laris. *amin*
  6. Pengen selalu membuat semua orang tersenyum.
  7. Membahagiakan ortu :*
  8. Aku, keluarga, dan semua temen-temen dijauhkan dari penyakit yang menakutkan ataupun musibah *amin*